Jadi Mau Produktif atau Konsumtif ?

 Jadi Mau Produktif atau Konsumtif ?

Dampak dari pandemic membuat masyarakat terkurung dan terjebak dalam zona new normal, dimana semua aktivitas dibatasi tidak leluasa seperti dahulu. Entah sampai kapan berlangsung yang pasti masyarakat dituntut untuk dapat beradaptasi di era new normal ini.

Sejak Covid-19 mulai masuk di Indonesia dan WHO menyatakan ini sebagai pandemic global, terhitung dari bulan Maret 2020 sampai sekarang pemerintah sudah menetapkan peraturan untuk lockdown yang bertujuan untuk mengantisipasi menyebarnya virus covid-19.

Hal ini yang menyebabkan segala aktivitas masyarakat sangatlah terbatas banyak sekolah yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh (daring), para pekerja kantoran yang harus work from home (WFH), mahasiswa pun juga terdampak efek dari pandemic , dimana segala aktivitas perkulihan dilaksanakan secara daring. jadi dapat disimpulkan semua kalangan masyarakat terdampak.

Namun disisi lain teknologi malah semakin berkembang. Teknologi yang maju dan makin keren di era pandemic ini membuat apapun dapat dilakukan untuk mengisi kekosongan kegiatan selama dirumah saja.

Salah satu contoh yang dapat dilakukan selama dirumah saja seperti seorang pelajar selain kewajibannya sebagai pelajar dapat berproduktif membuat artikel publikasi atau bahkan membuat desain poster mengenai Covid-19 yang kemudian dapat menyebarkannya melalui social media. Ingat kekuatan jejaring social ini sangat besar mungkin bisa membantu mengingatkan kepada sesama pengguna social media untuk jangan kendor dan tetap menerapkan protocol kesehatan melalui poster terbuka tersebut.

Foto Pribadi (16/11/2020)

Selain itu banyak hobi yang mulai bermunculan seperti bersepeda dan bertanam tanaman skuel. Aktivitas tersebut cukup bermanfaat dan membuat kita produktif selama pandemic yang mungkin segala aktivitas dibatasi.


Koleksi Foto Pribadi 

Disamping itu perkembangan teknologi di masa pandemic membuat sebagian masyarakat yang secara tidak langsung dapat berperilaku konsumtif. Bisa kita lihat bagaiama maraknya aplikasi belanja online dengan segala fitur hal yang mereka tawarkan untuk menarik minat pembeli. Memang ini sesuatu hal yang simple dan juga mudah dilakukan oleh siapa saja. Karena bagi sebagian orang yang malas untuk keluar rumah membeli kebutuhan dengan menggunakan aplikasi belanja. Mereka berpikir hanya dengan satu platform bisa menyediakan berbagai macam kebutuhan kita. Mungkin juga ini akibat dari pandemic dan dirumah saja yang sudah terlalu lama masyarakat menginginkan hal yang mudah dilakukan dan malas repot untuk keluar rumah.


Ilustrasi Aplikasi Belanja (Google 16/11/2020)

Karena terlalu lama dirumah saja, beragam spekulasi pun muncul apakah masyarakat selama dirumah lebih bisa produktif atau malah konsumtif ?

“bisa dibilang itu tergantung dari individu masing-masing ya, kalau orangnya memang berlebih uang dan bisa membeli barang yang dia mau ya why not. Terlepas itu penting atau tidak ya itu kan keinginannya sendiri” menurut Dicky Jordan Aji Putra (16/11/2020).

Kalau menurut anda sendiri termasuk produktif atau malah sebaliknya ?

“kalau saya sih selain mahasiswa saja juga editor ya, kalau dirumah saja seperti ini paling saya cuma ada yang orang yang minta bantuan buatkan desain ya saya bantu, terlepas itu produktif atau tidak setidaknya bisa menghasilkan sesuatu. Disamping itu saya juga ada tanggung jawab tugas kuliah. Saya sesekali juga menggunakan aplikasi belanja, menurut saya di aplikasi belanja tersebut ada kelebihannya, saya bisa eksplore barang yang saya cari dengan membandingkan harga dan kualitasnya. Bisa dilihat dari review orang yang sudah pernah membelinya” lanjut mahasiswa jurusan IT.

Lalu bagaimana pendapat anda mengenai masyarakat yang di tengah pandemic ini kebutuhan malah semakin meningkat ?

“nah itu saya pikir  strategi marketing sekarang sangatkah keren ya, bagaimana tidak lihat saja banyak fitur yang ditawarkan dengan aplikasi belanja yang menyediakan berbagai macam kebutuhan. Yang terpenting jika butuh apa saja tinggal klik dan barang sudah sampai dirumah tidak perlu repot-repot keluar rumahkan sesimple itu sekarang. Ini yang mungkin membuat masyarakat tingkat kebutuhannya meningkat atau bisa dibilang konsumtif” tuturnya.

Lalu bagaimana solusi yang mungkin bisa anda tawarkan terkait hal tersebut ?

“pertama saya bukan mahasiswa ekonomi tetapi ini hanya pendapatku, ya kalau dari pandangan ku sih, mungkin mereka harus membuat skala prioritas dan bisa membagi mana kebutuhan yang peting mana yang tidak. Jajan boleh asal sewajarnya. Mengingat juga situasi belum normal” jawabnya.  

Bukan bermaksut menyalahkan situasi tetapi keadaanlah yang mungkin membuat sebagian orang mempunyai pola pikir berbeda. Kembali lagi itu tergantung dari individu masing-masing bagaimana cara bisa memanfaatkan waktu dengan keadaan yang seperti sekarang. Ingin produktif atau konsumtif setidaknya berpikirlah untuk kedepannya. Terima kasih.

Komentar